Selamat atas kehadiran Si Kecil ke pelukan Moms! Momen bahagia ini tentunya tak ingin Moms lewatkan. Jadi, ada baiknya, Moms terus memantau kesehatan Si Kecil dari berbagai aspek ya. Salah satunya adalah mengetahui apakah Si Kecil termasuk bayi kuning saat lahir, atau dalam istilah medis disebut jaundice. Kondisi ini yang sering terjadi pada bayi baru lahir yang ditandai dengan kulit dan bagian putih mata Si Kecil yang tampak kekuningan. Penting bagi Moms untuk memahami kondisi ini agar dapat memberikan perawatan yang terbaik untuk Si Kecil.
Bayi kuning disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah. Bilirubin adalah zat yang dihasilkan ketika sel darah merah dipecah. Pada bayi baru lahir, hati mereka masih dalam tahap perkembangan sehingga kadang belum mampu memproses bilirubin dengan efisien. Akibatnya, bilirubin menumpuk di tubuh dan menyebabkan warna kekuningan pada kulit.
Lalu, apa sih yang bisa menyebabkan tingginya kadar bilirubin dalam darah? Beberapa hal berikut dapat membuat bayi berpotensi mengalami bayi kuning. Jadi, hati-hati ya Moms.
1. Sepsis dan Infeksi pada Bayi
Sepsis adalah respons sistem kekebalan tubuh yang tak terkendali terhadap infeksi atau cedera. Sepsis biasanya timbul karena adanya infeksi pada ibu dan proses persalinan yang tidak steril yang mengakibatkan bayi mengalami infeksi saat dilahirkan.
2. Pendarahan Internal
Bayi yang lahir prematur berisiko lebih besar mengalami pendarahan internal. Hal ini disebabkan lonjakan sel darah merah di dalam tubuh bayi menyebabkan penumpukan kadar bilirubin. Lonjakan tersebut kemudian berpotensi membuat bayi mengalami kondisi bayi kuning.
3. Perbedaan Golongan Darah dengan Ibu
Sistem kekebalan ibu bisa menyerang sel darah merah janin ketika berada di kandungan. Hal ini terjadi ketika bayi dan ibu memiliki golongan darah berbeda. Kondisi ini menyebabkan sel darah merah bayi pecah sebelum ia dilahirkan. Akibatnya, produksi bilirubin meningkat dan menyebabkan bayi kuning.
4. Kurang Asupan ASI
Minimnya asupan ASI dapat menyebabkan bayi kuning. Pasalnya, kekurangan ASI membuat bilirubin sulit dikeluarkan dari tubuh bayi. Meski begitu, ketika asupan ASI bayi kembali terpenuhi, mata bayi akan kembali normal.
5. Bayi Lahir Prematur
Selain karena hatinya belum terbentuk dan berfungsi optimal, bayi prematur umumnya sulit menyusu pada ibu sehingga faktor kurangnya asupan ASI juga berperan dalam membuat bayi menjadi kuning.
Untuk memastikan bayi kuning tidak memburuk, Moms perlu melakukan pemantauan secara cermat. Periksakan Si Kecil ke dokter untuk mengecek kadar bilirubinnya, terutama jika Moms merasa warna kekuningan tampak lebih intens. Di rumah, Moms dapat memantau perubahan warna kulit Si Kecil setiap hari, khususnya saat berada di bawah cahaya alami. Perhatikan pula perubahan perilaku, seperti jika Si Kecil terlihat lebih rewel, sulit menyusu, atau tampak terlalu lemas. Hal ini bisa menjadi tanda bahwa kondisi ini perlu segera ditangani oleh tenaga medis.
Mengatasi Bayi Kuning
Sebelum Moms merasa cemas apakah Si Kecil mengalami bayi kuning atau tidak, Moms perlu tahu kalau penyakit kuning dibagi menjadi dua yakni penyakit kuning fisiologis dan penyakit kuning patologis. Bayi dalam kondisi ini disebabkan oleh adanya peningkatan bilirubin ini sangat umum terjadi dan disebut juga dengan penyakit kuning fisiologis. Sedangkan jika ini terjadi dalam waktu kurang dari satu hari setelah dilahirkan atau menetap setelah 2 minggu, dengan peningkatan kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL, hal ini kemudian disebut penyakit kuning patologis.
Kondisi bayi kuning fisiologis bersifat umum. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat pulih dengan sendirinya, biasanya dalam waktu sekitar dua minggu. Pada kondisi ini, Moms bisa memberikan ASI atau susu formula lebih sering dari biasanya yakni sekitar 8 sampai 12 kali sehari. Namun, jika kondisi Si Kecil tak kunjung membaik setelah 3 minggu, Moms sebaiknya segera menghubungi dokter.
Biasanya, dokter akan melakukan beberapa metode perawatan seperti fototerapi, pemberian suntikan immunoglobulin (IVIG), atau transfusi darah. Dengan penanganan yang tepat, diharapkan bayi segera kembali sehat dan tumbuh dengan optimal.
Untuk mendukung pertumbuhan bayi yang optimal, tentu dibutuhkan perlengkapan pendukung kesehatan bayi yang berkualitas, salah satunya popok bayi yang memiliki segudang manfaat agar bayi dapat beristirahat dengan optimal. Merries Premium Tape hadir sebagai teman Si Kecil untuk mendukungnya beristirahat dengan optimal. Dengan bantalan bergelombang yang super lembut, popok ini membuat udara mengalir dengan lancar. Teknologi 5++ Miliar pori sirkulasi udara memastikan kulit Si Kecil tetap kering, tanpa takut popok bocor.
Ditambah dengan indikator basah yang praktis, Moms dapat dengan mudah mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti popok tanpa harus sering memeriksa. Desain perekat yang elastis dan mudah disesuaikan memastikan popok ini pas di tubuh bayi tanpa meninggalkan bekas. Merries Premium Tape juga memiliki ukuran yang pas untuk bayi baru lahir. Segera dapatkan produk Merries Premium Tape di situs resmi Merries, atau di toko kesayangan Moms!